Konsep dasar Kristal Cair
Kristal
cair merupakan material yang memiliki fase yang berada di tengah-tengah
antara fase padat dan cair. Fase ini memiliki sifat-sifat padat dan
cair secara bersama-sama. Molekul- molekulnya memiliki arah yang sama
seperti sifat padat, tetapi molekul-molekul itu dapat bergerak bebas
seperti pada cairan. Fase kristal cair ini berada lebih dekat dengan
fase cair karena dengan sedikit penambahan temperatur (pemanasan),
fasenya langsung berubah menjadi cair. Sifat ini menunjukkan
sensitivitas yang tinggi terhadap temperatur. Sifat inilah yang menjadi
dasar utama pemanfaatan kristal cair dalam teknologi. (Yohanes.S,2010)
Molekul yang dapat menjadi kristal cair memiliki fitur struktur umum dengan satuan struktural planar semacam cincin benzen.
Jenis Kristal cair (I.W.Hamley,2000)
Berdasar karakteristiknya:
- Thermotropik
- Liotropik
Berdasar Strukturnya
- Smektik
1. Smektik A : molekul-molekul diatur sepanjang lapisan normal.
2. Smektik C : molekul dimiringkan.
3. Smektik I dan F : molekul dimringkan secara heksagonal.
- Nematik
- Kholesterik
Jenis Kristal cair Nematik (Yohanes.S,2010)
-
Twisted Nematic (TN): Strukturnya terpilin secara alamiah
Pemanfaatannya secara umum digunakan pada layar LCD dengan mekanisme pemasangan Sandwich
kristal
cair TN (D) diletakkan di antara dua elektroda (C dan E) yang dibungkus
lagi (seperti sandwich) dengan dua panel gelas (B dan F) yang sisi
luarnya dilumuri lapisan tipis polarizing film. Lapisan A merupakan
cermin yang dapat memantulkan cahaya yang berhasil menembus
lapisan-lapisan sandwich LCD. Kedua elektroda dihubungkan dengan batere
sebagai sumber arus. Panel B memiliki polarisasi yang berbeda 900 dari panel F.
Cara kerja:
Cahaya
masuk melewati panel F sehingga terpolarisasi. Saat tidak ada arus
listrik, cahaya lewat begitu saja menembus semua lapisan, mengikuti arah
pilinan molekul-molekul TN (900),
sampai memantul di cermin A dan keluar kembali. Tetapi ketika elektroda
C dan E (elektroda kecil berbentuk segi empat yang dipasang di lapisan
gelas) mendapatkan arus, kristal cair D yang sangat sensitif terhadap
arus listrik tidak lagi terpilin sehingga cahaya terus menuju panel B
dengan polarisasi sesuai panel F. Panel B yang memiliki polarisasi yang
berbeda 900
dari panel F menghalangi cahaya untuk menembus terus. Karena cahaya
tidak dapat lewat, pada layar terlihat bayangan gelap berbentuk segi
empat kecil yang ukurannya sama dengan elektroda E (berarti pada bagian
tersebut cahaya tidak dipantulkan oleh cermin A).
gb. Cahaya mengikuti pilinan (tanpa arus)
Gb.Cahaya mengikuti pola tak terpilin(ada arus)
Sifat
unik yang dapat langsung bereaksi dengan adanya arus listrik ini
dimanfaatkan sebagai alat ON/OFF LCD. Tetapi sistem ini masih
membutuhkan sumber cahaya dari luar. Komputer dan laptop biasanya
dilengkapi dengan lampu fluorescent yang diletakkan di atas, samping,
dan belakang sandwich LCD supaya dapat menyebarkan cahaya (backlight)
sehingga merata dan menghasilkan tampilan yang seragam di seluruh bagian
layar.
- Super Twisted Nematic (STN)
Pustaka
I.W. Hamley, 2000, Introduction to Soft Matter,Polymers, Colloids, Amphiphiles and Liquid Crystals.ISBN: 978-0-471-89952-5
Pasechnik.S.V,Etc, 2007, Liquid Crystals, Wiley-VCH : New York
Yohanes.S.,2010, Bagaimana Cara Kerja LCD, Majalah Tekno Ristek edisi Januari 2010
No comments:
Post a Comment